BIOSFER
Meskipun
terdapat berbagai hipotesis, belum ada yang dapat dibuktikan oleh bukti ilmiah.
Bumi masih merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung adanya kehidupan.
Makhluk hidup dapat bertahan pada lingkungan yang beraneka ragam, dengan penyebaran
yang terkonsentrasi pada lapisan tipis yang terdiri dari tanah, air dan udara
yang disebut dengan biosfer. Bagian
Bumi yang dapat ditinggali ini terdiri dari komunitas yang kompleks, binatang
dan tumbuhan hidup dengan hubungan yang dekat dengan lingkungan melalui
pemindahan materi dan energi.
Berdasarkan etimologi, biosfer
berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphaire/sphere
yang artinya lingkungan/lapisan, sehingga Biosfer mempunyai
arti lingkungan hidup. Namun dalam arti yang luas, biosfer memiliki makna makhluk
hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan.
Hal itu sama seperti yang di jelaskan dalam
Al-Qur’an, S. al-Furqan :2
”...yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan
langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya
dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menerapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.”
Jadi, di ujung ayat
tersebut telah dijelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan makhluk hidup serta
lapisan pada permukaan bumi ini dengan kekuasaanNya, yaitu bahwa segala sesuatu
telah diatur dengan ukuran-ukuran dan peraturan-peraturan tertentu, sehingga
dapat digunakan oleh makhluk-makhlukNya untuk melangsungkan kehidupan.
Faktor yang mempengaruhi persebaran
makhluk hidup :
1. Faktor Abiotik
a. Iklim (klimatik)
Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan.
Unsur-unsur iklim terdiri dari : suhu, kelembaban udara, angin, curah hujan.
b. Tanah (Edafik)
Tanah adalah bagian kerak Bumi yang tersusun dari
mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan
di Bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan
air, sekaligus sebagai penopang akar.
c. Air
Air
memiliki peranan yang penting bagi tumbuh-tumbuhan. Peranan air adalah membantu
melarutkan dan mengangkat mineral-mineral dalam tanah sehingga mudah diserap
oleh tumbuhan. Keadaan air erat kaitannya dengan curah hujan sedangkan curah
hujan sangat dipengaruhi oleh iklim suatu daerah yang bersangkutan.
Dari ketiga faktor Abiotik di atas, maka dapat kita
ketahui besarnya rahmat yang di berikan Allah SWT kepada kita semua.
Hal itu juga di singgung dalam Al-Qur’an, S. Al-A’raf :57
“ Dia-lah yang meniupkan angin
sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmatNya (hujan), sehingga
apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan
hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang
yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”.
Dari
ayat diatas, dapat kita ketahui bahwa ketiga faktor Abiotik saling berkaitan.
Misalnya, tanah yang berperan sebagai penyimpan air, dan air yang erat
kaitannya dengan curah hujan sedangkan curah hujan sangat dipengaruhi oleh
iklim suatu daerah yang bersangkutan.
2. Faktor
Biotik
Faktor Biotik adalah unsur-unsur alam berupa makhluk
hidup atau organisme dengan segala bentuk dan jenisnya. Makhluk hidup berperan
dalam penyebaran makhluk hidup di permukaan bumi. Faktor biotik meliputi : manusia, hewan, tumbuhan, dan hewan
pengurai.
Salah
satu faktor biotik yang paling berpengaruh adalah manusia. Tindakan
manusia dapat mengubah bentangan alam yang sudah ada. Misalnya, tanah tandus
menjadi daerah hutan, hutan menjadi daerah pertanian, dan dengan kemajuan
teknologi modern yang diciptakan oleh manusia mampu melestarikan kehidupan
tumbuhan dan hewan bahkan dapat pula merusaknya.
Hal itu juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, S. Al-An’am :165
“ Dan Dialah yang telah menjadikan
kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian
(yang lain) beberapa derajad, untuk mengujimu
tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat
siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang “
Jadi, Khalifah atau peran penjagaan adalah tugas
suci yang diberikan Allah SWT kepada ras manusia. Kita lebih dari sekedar kawan
bumi, melainkan kita adalah penjaga-penjaga bumi. Tanggung jawab ini berasal
dari kenyataan bahwa tidak seperti makhluk bernyawa lain, kita telah diberi
keistimewaan dalam hal kemampuan bernalar dan karena itu sangat bertanggung
jawab atas tindakan-tindakan kita. Oleh karena itu, kita sebagai khalifah di
muka bumi ini wajib untuk menjaga apa yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada
kita.
Daftar
Pustaka
Cut Meurah Regariana,
Dkk. Geografi Untuk SMA Kelas XI.
Jakarta: Phibeta. 2006
No comments:
Post a Comment