Tuesday, September 17, 2013

INTERAKSI SOSIAL



INTERAKSI SOSIAL
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan social.
 Dalam kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian  interaksi adalah hubungan timbale balik (social) berupa aksi salaing mempengaruhi antara indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara kelompok dengan dengan kelompok.
Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan social dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok  antau antar kelompok.[1]
Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok
Kimball Young  berpendapat bahwa, Interaksi Sosial merupakan kunci dari semua keehidupan sosial karena tanpa Interaksi sosial, tak akan mungkin ada Kehidupan bersmama [2]
            Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial.
(p. 22). Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial” (p.50).
“Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung” (Siagian, 2004, p. 216).
Berdasarkan definisi di atas maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Faktor-faktor Interaksi Sosial
1.      Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain
2.      Sugesti . Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat bewrfikir rasional.
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:
    1. orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya orang tua ulama dsb.
    2. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.
    3. Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
    4. Reklame atau iklan media masa.
  1. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
  2. Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.
  3. Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang. 
Sumber informasi yang mendasari interaksi
  1. warna kulit
  2. usia
  3. jenis kelamin
  4. penampilan fisik
  5. bentuk tubuh
  6. pakaian
  7. wacana

Ciri - Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

Syarat-syarat Terjadinya interaksi Sosial
  1. Kontak sosial yaittu hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsungn; seperti dengan sentuhan, percakapan maupun tatap muka,
  2. Komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung  maupun dengan alat  bantu agar yang lain membeikan tanggapan atau tanggapan tertentu
  3. Tindakan sosial yaitu upaya manusia  secara individu untuk mempertahankan  dan mengembangkan  hidupnya..
Berdasarkan tekanan dari cara  dan tujuannya  tindakan itu dilakukan dibagi menjadi  empat :
  • Tindakan rasional instrumental yaitu tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan keserasian antara cara  dan tujuan.
Contoh : memilih program jurusan di SLA  dengan mempertimbangkan bakat dan minat  dan cita-cita, tindakan  rajin belajarsupaya lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru.Bekerja untuk memenuhi nafkah hidup. Sanksi hukum yang tegas bagi pelanggar hukum  bukan hanya supaya  supaya jera ,tapi orang lain kalau melanggar  sama akan dikenakan sanksi  yang sama
  • Tindakan rasional berorientasi pada nilai : Tindakan ini pelaku tidak lagi mempersalahkan tujuan dan tindakan , yang menjadi persoalan dan perhitungan pelaku adalah hanya cara.
Contoh : Seorang atlit berlatih terus karena ingin menjadi Juara.Seorang lulusan SMA 16  giat belajar karena ingin lulus UMPTN dan sebagainya.
  • Tindakan Afektif yaitu tindakan yang dibuat-buat yang didasari oleh perasaan atau emosi  dan kepura-puraan  seseorang
Contoh : seseorang diminta melakukan pekerjaan karena ingin mendapat pujian  serta merta menyanggupinya tanpamengukur kemampuannya.
  • Tindakan tradisional : yaitu tindakan yang didasarkan atas kebiasaan  atau tradisi orang terdahhulu.
Contoh : seorang pedagang untuk menjaga uang hasil dagangannya  disimpan bersama bawang merah, bawang putih  dan kemenyan
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk;
1.Antara orang Perorangan
Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaan kebiasaan dalam keluarga nya. Proses demikian terjadi m,elalui sosialisasi (socialization), yaitu suatu proses ,dimana anggota masyarakat yang baru memprlajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.
2.Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
Kontak sosial ini misalnya adalah apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakanya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.
            3.Antara suatu kelompok kelompok manusia dengan kelompok manusia lainya
Umpamanya adalah 2 partai politik mengadakan kerjasama untuk mengalahkan partai politik yang ketiga didalam pemilihan umum.Atau apabila dua buah perusahan bangunan mengadakan suatu kontrak untuk membuat jalan raya di suatu daerah.
                       
Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial

Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu (p. 49) :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. K
erjasama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya(yaitu in-group nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerjasam mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan tindakan luar yang menyinggung kesetian yang secara tradisional atau institusionaltelah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang atau segolongan orang.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c.Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d.Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.

2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

     persaingan                          Contarvention                         Pertentangan/Pertikaian







































 






Publik fitnah                           Kekerasan       Kekerasan











 
                                                Ancaman         Ancaman



Tiga pendapat dari tiga tokoh:
·         Gillin dan Gillin
Bentuk iteraksi adalah proses yang asosiatif (akomodasi, asimilasi, dan akulturasi);
Proses yag disosiatif (persaingan, pertentangan)
·         Kimball Young
Bentuk interaksi adalah oposisi (persaingan dan pertentangan);
Kerja sama yang meghasilkan akomodasi;
Diferensiasi (tiap individu mempunyai hak dan kewajiban atas dasar perbedaan usia, seks, dan pekerjaan).
·         Tomatsu Shibutani
Benuk interaksi adalah akomodasi dalam situasi rutin;
Ekspresi pertemuan dan anjuran;
Interaksi strategis dalam pertentangan;
Perkembanga perilaku massa.



INTERAKSI  DAN INFORMASI

            Dala bab sebelumnya kita telah belajar bahwa proses sosialisasi kita belajar untuk mengambil peran orang lain (role takng, dan bahwa kemampua mengambil peran orang lain memungkinka sesorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Dalam buku yang diginakan Karp dan Yoels untuk memahami interaksi mengemukakan bahwa untuk dapat berinteraksi, untuk dapat mengambil peran orang lain seseorang perlu mempunyai informasi mengenai orang yang beraa di hadapannya. Berikut ini sumber informasi yang disebutkan Karp dan Yoels yatu;
·         Warna kulit
·         Usia
·         Jenis kelamin
·         Penampilan fisik
·         Bentuk tubuh
·         Pakaian

Contoh interaksi sosial
             Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula didalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi pembenturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Misalnya, dikalangan banyak suku bangsa di indonesia berlaku suatu tradisi yang telah melembaga dlam diri masyarakat bahwa dalam perkawinan, pihak laki-laki diharuskan memperikan mas kawin kepada pihak wanita yang seringkali jumlanya besar sekali. Dasar adanya mas kawin tersebut antra lain berasal dari alam pikiran bahwa dengan berpisahnya wanita dari keluarganya (karena dibawa oleh suaminya), maka timbul ketidakseimbangan magis dalam keluarga si wanita tersebut. Keimbangan akan dicapai kembali apabila syarat-syarat mas kawin tadi dipenuhi. Beratnya syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki seringkali menyebabkan terjadinya kawin lari, yang dalam hal ini disetujui oleh calon istri. Biasanya persoalan kawin lari tersebut diselesaikan oleh seluruh masyarakat, karena menyangkut kepentingan umum dan tata tertib seluruh masyarakat.

KESIMPULAN

Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan sosial yang merupakan hubunga-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang-perorangan dengan kelompok manusia.
Begitu pula Interaksi dipengaruhi oleh faktor-fator yaitu:Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Simpati, dan Empati. Dan Interaksi terjadi karena kepentingan manusia antar manusia dikarenakan kebutuhan terjadinya aktifitas sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA

1.      Soekanto,Soerjono.2002.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT Radja Grafindo Persada.
2.      Sunato,Kamanto.2004.Pengantar sosiologi. Jakarta:Lembaga Penerbit FE UI
3.      Soekanto,Soerjono.2006.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT Radja Grafindo Persada
4.      www.google.com
5.      www.wikipedia.com






[1] Gillin dan Gillin Cultural Sosiologi,a revission of An Introduction to socilogy, The Macmillan Company, New York, 1954,halaman 489
[2] http://mrpoms212.wordpress.com/sosial/interaksi/pengertianberdasarkan para tokoh. Di akses pada tanggal 6 oktober 2011 pukul 19:30

No comments:

Post a Comment