INTERAKSI SOSIAL
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik
yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok,
antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam
kehidupan social.
Dalam
kamus Bahasa Indonesia Innteraksi didifinisikan sebagai hal saling melalkukan
akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi
adalah hubungan timbale balik (social) berupa aksi salaing mempengaruhi antara
indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara kelompok
dengan dengan kelompok.
Gillin mengartikan bahwa interaksi social
sebagai hubungan-hubungan social dimana yang menyangkut hubungan antarandividu
, individu dan kelompok antau antar kelompok.[1]
Maryati dan Suryawati (2003)
menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik
atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar
individu dan kelompok
Kimball Young berpendapat bahwa, Interaksi Sosial merupakan
kunci dari semua keehidupan sosial karena tanpa Interaksi sosial, tak akan
mungkin ada Kehidupan bersmama [2]
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial.
(p. 22). Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial” (p.50).
“Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung” (Siagian, 2004, p. 216).
Berdasarkan definisi di atas maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial.
(p. 22). Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial” (p.50).
“Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung” (Siagian, 2004, p. 216).
Berdasarkan definisi di atas maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Faktor-faktor Interaksi Sosial
1. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain
2. Sugesti . Sugesti ini berlangsung
apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima
oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi
yang tidak netral sehingga tidak dapat bewrfikir rasional.
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:
- orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya orang tua ulama dsb.
- Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.
- Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
- Reklame atau iklan media masa.
- Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
- Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.
- Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
Sumber informasi yang mendasari interaksi
- warna kulit
- usia
- jenis kelamin
- penampilan fisik
- bentuk tubuh
- pakaian
- wacana
Ciri - Ciri
Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
Syarat-syarat
Terjadinya interaksi Sosial
- Kontak sosial yaittu hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsungn; seperti dengan sentuhan, percakapan maupun tatap muka,
- Komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun dengan alat bantu agar yang lain membeikan tanggapan atau tanggapan tertentu
- Tindakan sosial yaitu upaya manusia secara individu untuk mempertahankan dan mengembangkan hidupnya..
Berdasarkan tekanan dari
cara dan tujuannya tindakan itu dilakukan dibagi menjadi empat :
- Tindakan rasional instrumental yaitu tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan keserasian antara cara dan tujuan.
Contoh : memilih program jurusan
di SLA dengan mempertimbangkan bakat dan minat dan cita-cita,
tindakan rajin belajarsupaya lolos seleksi penerimaan mahasiswa
baru.Bekerja untuk memenuhi nafkah hidup. Sanksi hukum yang tegas bagi
pelanggar hukum bukan hanya supaya supaya jera ,tapi orang lain
kalau melanggar sama akan dikenakan sanksi yang sama
- Tindakan rasional berorientasi pada nilai : Tindakan ini pelaku tidak lagi mempersalahkan tujuan dan tindakan , yang menjadi persoalan dan perhitungan pelaku adalah hanya cara.
Contoh : Seorang atlit berlatih
terus karena ingin menjadi Juara.Seorang lulusan SMA 16 giat belajar
karena ingin lulus UMPTN dan sebagainya.
- Tindakan Afektif yaitu tindakan yang dibuat-buat yang didasari oleh perasaan atau emosi dan kepura-puraan seseorang
Contoh : seseorang diminta
melakukan pekerjaan karena ingin mendapat pujian serta merta
menyanggupinya tanpamengukur kemampuannya.
- Tindakan tradisional : yaitu tindakan yang didasarkan atas kebiasaan atau tradisi orang terdahhulu.
Contoh : seorang pedagang untuk
menjaga uang hasil dagangannya disimpan bersama bawang merah, bawang putih
dan kemenyan
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk;
1.Antara orang Perorangan
Kontak
sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaan kebiasaan dalam
keluarga nya. Proses demikian terjadi m,elalui sosialisasi (socialization), yaitu
suatu proses ,dimana anggota masyarakat yang baru memprlajari norma-norma dan
nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.
2.Antara orang perorangan dengan
suatu kelompok manusia atau sebaliknya
Kontak
sosial ini misalnya adalah apabila seseorang merasakan bahwa
tindakan-tindakanya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu
partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan
ideologi dan programnya.
3.Antara
suatu kelompok kelompok manusia dengan kelompok manusia lainya
Umpamanya
adalah 2 partai politik mengadakan kerjasama untuk mengalahkan partai politik
yang ketiga didalam pemilihan umum.Atau apabila dua buah perusahan bangunan
mengadakan suatu kontrak untuk membuat jalan raya di suatu daerah.
Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu (p. 49) :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau
gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya(yaitu in-group nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerjasam mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan tindakan luar yang menyinggung kesetian yang secara tradisional atau institusionaltelah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang atau segolongan orang.
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya(yaitu in-group nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerjasam mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan tindakan luar yang menyinggung kesetian yang secara tradisional atau institusionaltelah tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang atau segolongan orang.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c.Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d.Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik,
seperti :
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

![]() |
|||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
|||||||||||||
![]() |
Publik
fitnah Kekerasan
Kekerasan
![]() |
![]() |
||||
![]() |
|||||
Ancaman Ancaman
Tiga
pendapat dari tiga tokoh:
·
Gillin dan Gillin
Bentuk iteraksi adalah
proses yang asosiatif (akomodasi, asimilasi, dan akulturasi);
Proses yag disosiatif
(persaingan, pertentangan)
·
Kimball Young
Bentuk interaksi adalah
oposisi (persaingan dan pertentangan);
Kerja sama yang
meghasilkan akomodasi;
Diferensiasi (tiap
individu mempunyai hak dan kewajiban atas dasar perbedaan usia, seks, dan
pekerjaan).
·
Tomatsu Shibutani
Benuk interaksi adalah
akomodasi dalam situasi rutin;
Ekspresi pertemuan dan
anjuran;
Interaksi strategis
dalam pertentangan;
Perkembanga perilaku
massa.
INTERAKSI
DAN INFORMASI
Dala bab sebelumnya kita telah
belajar bahwa proses sosialisasi kita belajar untuk mengambil peran orang lain (role
takng, dan bahwa kemampua mengambil peran orang lain memungkinka sesorang untuk
berinteraksi dengan orang lain. Dalam buku yang diginakan Karp dan Yoels untuk
memahami interaksi mengemukakan bahwa untuk dapat berinteraksi, untuk dapat
mengambil peran orang lain seseorang perlu mempunyai informasi mengenai orang
yang beraa di hadapannya. Berikut ini sumber informasi yang disebutkan Karp dan
Yoels yatu;
·
Warna kulit
·
Usia
·
Jenis kelamin
·
Penampilan fisik
·
Bentuk tubuh
·
Pakaian
Contoh
interaksi sosial
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok
manusia terjadi pula didalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok
ketika terjadi pembenturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan
kelompok. Misalnya, dikalangan banyak suku bangsa di indonesia berlaku suatu
tradisi yang telah melembaga dlam diri masyarakat bahwa dalam perkawinan, pihak
laki-laki diharuskan memperikan mas kawin kepada pihak wanita yang seringkali
jumlanya besar sekali. Dasar adanya mas kawin tersebut antra lain berasal dari
alam pikiran bahwa dengan berpisahnya wanita dari keluarganya (karena dibawa
oleh suaminya), maka timbul ketidakseimbangan magis dalam keluarga si wanita
tersebut. Keimbangan akan dicapai kembali apabila syarat-syarat mas kawin tadi
dipenuhi. Beratnya syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki
seringkali menyebabkan terjadinya kawin lari, yang dalam hal ini disetujui oleh
calon istri. Biasanya persoalan kawin lari tersebut diselesaikan oleh seluruh
masyarakat, karena menyangkut kepentingan umum dan tata tertib seluruh
masyarakat.
KESIMPULAN
Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik
yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok,
antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam
kehidupan sosial yang merupakan hubunga-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia,
maupun antara orang-perorangan dengan kelompok manusia.
Begitu pula Interaksi dipengaruhi
oleh faktor-fator yaitu:Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Simpati, dan Empati.
Dan Interaksi terjadi karena kepentingan manusia antar manusia dikarenakan
kebutuhan terjadinya aktifitas sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Soekanto,Soerjono.2002.Sosiologi
Suatu Pengantar.Jakarta:PT Radja Grafindo Persada.
2. Sunato,Kamanto.2004.Pengantar
sosiologi. Jakarta:Lembaga Penerbit FE UI
3. Soekanto,Soerjono.2006.Sosiologi
Suatu Pengantar.Jakarta:PT Radja Grafindo Persada
[1]
Gillin dan Gillin Cultural Sosiologi,a revission of An Introduction to
socilogy, The Macmillan Company, New York, 1954,halaman 489
[2] http://mrpoms212.wordpress.com/sosial/interaksi/pengertianberdasarkan
para tokoh. Di akses pada tanggal 6 oktober 2011 pukul 19:30
No comments:
Post a Comment