2.1 Sejarah
Samudra Hindia
Perdagangan, pada zaman
dahulu bangsa Eropa seperti Inggris, Belanda dan Portugis, memiliki wilayah
jajahan disepanjang kawasan samudra hindia. Di wilayah jajahan tersebut, mereka
mendirikan Bandar-bandar perdagangan. Barang-barang yang diperdagangkan berupa
rempah-rempah, sutra, dan hasil bumi kawasan timur. Pengangkutan barang-barang
dagangan dari wilayah jajahan ke eropa memerlukan waktu yang cukup lama karena
jauhnya jarak yang ditempuh melalui samudra hindia sebagai lalu lintas
perdagangan yang utama, mengitari tanjung pengharapan, dan memasuki kawasan
samudra atlantik.[1]
Namun, dengan dibukanya terusan suez yang selesai pada tahun 1869, pelayaran
dari eropa ke Timur Jauh dan Astralia menjadi singkat dan cepat. Adanya terusan
terusan tersebut mengakibatkan perluasan wilayah perdagangan. Mereka melakukan
perdagangan hingga ke Bandar-bandar seperti Aden, Bombai, Zanzibar dan
Singapura. Selain Bandar-bandar tersebut, pelabuhan utama samudra hindia adalah
calkutta, Colombo, Rangoon (Yangon) di Asia, Durban, dan Dar-Es-Salaam di
Afrika, Serta Perth di Auatralia. Pada akhir abad ke-20, peran samudra hindia
semakin penting karena adanya minyak bumi. Minyak bumi sebagai salah satu sumber
alam yang bernilai tinggi, dihasilkan dari timur tengah, kawasan teluk Persia
dan indonesia.
Penelitian ilmiah terhadap samurda Hindia berawal pada abad ke-19.
Penelitian ini diperkarsai oleh bangsa Inggris dengan pelayaran Challenger yang berlangsung dari tahun 1872-1876.
Kemudian diikuti oleh bangsa Austria, Jerman dan Belanda. Mereka mengadakan
eksplorasi oseanografis pada akhir abad ke -19. Penelitian-penelitian terus
berlanjut, beberapa Negara bergabung dan bersama-sama melakukan penelitian
tentang kondisi samudra dan cuaca, yang dimulai dari tahun 1959 hingga tahun
1969.
Sejarah Samudra hindia
pertama kali dilalui oleh pelaut bagsa portugis fasco da gama. Pada tahun 1497,
ia melakukan perjalanan mengitari tanjung pengharapan melalui samudra hindia menuju
india. Pada tahun 1521, Juan Sebastian del Cano menyebrangi samudra ini dari
timur ke barat dengan kapal Victoria. Juan adalah pemimpin kapal pertama yang
melakukan perjalanan yang mengelilingi dunia setelah magellen meninggal dunia.
Usaha melintasi samudra hindia juga dilakukan oleh kapten james cook. [2]
Diantara tiga samudra
terbesar di dunia samudra hindia merupakan samudra pertama yang ramai di layari
manusia karena samudera Hindia lebih tenang dibanding Samudera Atlantik dan
Samudera Pasifik. Pada 2500 tahun sebelum Masehi, para pelaut Mesopotamia
(wilayah Irak/Iran) sudah berlayar mengarungi samudera Hindia menuju daratan
India untuk berdagang.
Dengan memanfaatkan bergantinya angin muson,
para pelaut Indonesia pernah mengarungi samudera Hindia menuju Madagaskar di
Afrika. Tahun 1405-1433, Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming di China
menjelajahi samudera Hindia hingga mencapai pantai timur Afrika. Keberhasilan
ini lalu diikuti oleh pelaut Eropa lainnya untuk berlayar menuju Asia melalui
Samudera Hindia.
2.2 Letak
Astronomis dan Geografis Samudera Hindia
Samudra Hindia,
samudera terkecil di antara tiga samudera besar di dunia, terletak di sebelah
utara antartika, disebelah selatan benua asia, dan di antara benua Afrika dan
Australia. Batas di sebelah utara terbentang dari pantai semenanjung arab,
mulai tepi benua Asia sampai semenanjung malaka. Di sebelah selatan, batas Samudera
ini menjadi satu dengan Samudera Selatan (Antartika) pada Konvergensi
Antartika, sekitar 52° LS.[3]
Luas Samudera Hindia sekitar 75 juta km², lebar sekitar 9.980 km, yang
menyempit ke arah utara; kedalaman rata-rata 4000 m, dan kedalaman maksimum
hampir 7600 m. Kedalaman rata-rata samudera hindia, tidak termasuk laut-laut
yang terletak di sepanjang perbatasan samudera, berkisaran antara 3914 m sampai
3980 m, bagian terdalam terdapat di palung sunda (7434 m), di sebelah selatan
pulau Jawa.
Jajaran Semenanjung
malaka, sumatera, jawa, timur, Australia, dan tazmania , merupakan batas
samudera hindia dan samudera pasifik. Batas berakhir pada 147° BT yang
membentang ke antartika. Di wilayang konvergensi antartika, sekitar 50° LS,
terjadi pertemuan antara perairan dingin antartika dan perairan tropis samudera
hindia. Batas antara samudera hindia dan samudera atlantik terletak di tanjung
pngharapan (27° BT). Namun secara alami tidak ada pemisah di antara kedua
samudera
Fisiografi samudera ini
terdapat beberapa ambang (punggung bukit dasar laut) dan Plato dasar laut yang
umumnya melajur dari utara ke selatan. Ambang Carlsberg membentang dari teluk Aden
ke selatan dan bersambung dengan ambang Hindia barat daya (South West Indian
Ridge) Plato dasar laut Cagos Lakadewa melajur dari muara S.Indus dan S.Gangga
ke selatan dan bersambung dengan ambang hindia tengah (Mid-Indian Ridge) di
basin Hindia tengah. Ambang terpanjang disamudera ini adalah ambang 90 timur
(ninety-east Ridge) yang panjangnya 4.960 km. Penamaan tersebut diberikan
karena letak ambang itu hamper sejajar dengan garis bujur 90° BT. Ambang
tersebut melajur dari sebelah utara Kep.
Nicobar kearah selatan, hingga bertemu dengan ujung barat ambang patah (Broken
Ridge) disekitar 32°LS. Ambang-ambang lain yang terdapat di samudra ini adalah
ambang Atlantik-Hindia yang terletak di selatan Kep. Edward, dan Ambang Hindia
Tenggara (Southeast Indian ridge). Plato dasar laut disamudra ini menyangga
samudra, hindia
Pulau-pulau Maladewa,
Seychelles, Cagos, Lakadewa, dan Kep. Kerguelen. Plato dasar laut Mozambique
dan plato dasar laut madagaskar terletak diselatan P. Madagaskar, sedangkan
plato dasar laut Maskarena terletak disebelah timurnya. Kepulaunan Cocos
disebelah timur laut merupakan salah satu pulau karang disamudera ini. Lebih
jauh keselatan terdapat pulau-pulau vulkanis, yaitu P.Prince Edward, Kep.
Crozet serta Kep. Reunion dan Kep. Mauritius disebelah timur Madagaskar.
2.3 Karakteristik
Samudera Hindia
·
Sebagian besar wilayahnya berada di
belahan bumi selatan .
·
Seluruh wilayahnya digaris bujur timur.
·
Sebagai penyedia air hujan bagi gejala
alam angin muson untuk wilayah Asia dan Australia.
·
Menjadi sumber hujan bagai negara-negara
Asia selatan, Asia tenggara serta bagian timur Benua Afrika
·
Memiliki arus yang tenang dan jarang
terjadi badai sehingga aman untuk
pelayaran dunia.
·
Terdapat beberapa palung seperti Palung
Jawa ( 7.450m), Palung Weber
( 7.440m), Palung Diamantina
(7.102m).[4]
·
Pada
dasar samuderanya berbatasan dengan pusat-pusat tubrukan antara lempeng Asia
dan lempeng Samudera sehingga menjadi pusat gempa bagi negara-negara seperti
Indonesia, India, Afganistan dan Iran.
2.4 Iklim
Samudera Hindia
Sebagian besar samudera
hindia beriklim tropis, khususnya ditengah dan diutara. suhu permukaan perairan
berbeda-beda. Pada bulan January, suhu berkisar diantara 21°-27°C pada belahan
bumi utara, dibelahan bumi selatan berkisar antara 27°-29°C pada bulan yang
sama, suhu disekitar wilayah Tel.persia dan laut Merah adalah 16°C.[5]
Dibelah bumi selatan,
suhu berkisardari 13°C di sebelah selat Australia dan Afrika hingga 27°C di
Khatulistiwa pada bulan juli, suhu di belahan bumi utara sekitar 27°C.
Adakalanya suhu di Laut Merah dan Teluk Persialebih dari 32°C. Oleh karena itu,
sebagian besar kawasan ini beriklim tropis, maka hampir seluruh permukaannya
tidak ditutupi oleh es dan tidak berkabut tebal yang dapat membahayakan
pelayaran. Disamping itu tidak didapati suhu yang berbeda jauh antara bulan
January dan July sebagaimana yang terjadi disamudera Atlantik dan samudera
Pasifik.
Angin dan Arus.
Terdapat tiga wilayah angin di samudera Hindia, yaitu di wilayah angin barat,
wilyah angin musim, dan wilayah angin pusat tenggara. Angin barat mendominasi
bagian selatan samudera. Angin ini bertiup terus-menerus dari barat ketimur.
Didaerah ini sering terjadi badai, biasanya berupa badai Frontal.
Bagian utara samudera
didominasi aleh angin musim, pada musim dingin, angin musim menjahui benua asia
dan menuju Afrika setelah melalui india, berlangsung dari bulan Oktober- April;
misalnya angin musim timur laut yang kering. Konvergensi tropis aga bergeser
keselat khatulistiwa. Sebaliknya, angin musim barat daya yang bertiup dari laut
arab dab Teluk Benggala serta melewati india, menuju Asia pada musim
panas.dekat zona Konvergensi intertropis yang terbentang diatas asia selatan,
angin musim ini seringkali membawa hujan.
Di sebagian besar kawasan tropis belahan bumi
selatan bertiup angin pasat tenggara. Hanya bagian-bagian yang menghadap arah
angin yang menerima hujan yang dibawa angin pasat tenggara. Berputaran bumi
menyebabkan angin ini bertiup kearah barat laut.
Disepanjang konvergensi
intertropis sering terjadi siklon tropis, meskipun selang derajatnya tidak
berjarang jauh dari garis Khatulistiwa. Misalnya, siklon di laut arab dan teluk
benggala muncul dua masa musim (Mei-Juni dan Oktober-November). Adakalanya
siklon tersebut melanda kawasan lepas Pantai Austaraia barat laut dan dekat
Madagaskar. Bentuk siklon dapat bermacam-macam namun sebagian besar berupa
badai lemah. Akibat dari badai lemah ini terjadilah mendung dan hujan yang
berkepanjangan. Badai lemah dapat juga berkembang menjadi topan.
Samudra Hindia
mempunyai dua system sirkulasi dua arus utama,[6]
satu dibelahan bumi utara dan satu lagi dibelahan bumi selatan. Arus–arus dikawasan ini
bergantung pada system angin. Belahan bumi selatan mempunyai arus yang
berlawanan dengan arah jarum jam. Arus ini berlangsung sepanjang tahuan, pada
10° LS. Disebelah selatan Khatulistiwa, arus Khatulistiwa selatan mengalir
kebarat dengan bantuan angin pasat tenggara. Kemudian membelok keselatan dekat
Afrika dan menghasilkan arus Agulhas
serta arus-arus lainya. Arus Agulhas bergabung dengan arus Monzambique yang
mengalir keselatan dan melintasi selat Monzambique di lepas pantai timur Afrika
selatan. Arus angin Barat yang terdapat pada lintang geografis yang menyebabkan
terjadinya angin barat yang bergerak ketimur menuju ke Australia setelah
melintasi bagian selatan Samudera Hindia. Arus ini bergabung dengan arus
Khatulistiwa selatan dekat dengan kawasan Khatulistiwa.
Dibelah bumi utara,
terjadi arus angin barat pada musim panas, bergerak secara jarum disekitar laut
arab dan teluk benggala. Pada musim dingin, arus ini berubah menjadi arus musim
timurlaut, yang berlawanan dengan arah
jarum jam. Miaslnya, arus Somali yang mengalir di laut arab pada musim panas
dan berbalik menjadi arus musim Timurlaut.
2.5 Gejala
Alam Samudra Hindia
Ternyata, selain El
Nino, Indonesia juga mendapat ancaman kekeringan dan curah hujan tinggi karena
penyimpangan suhu muka laut di lautan Hindia. Fenomena ini disebut sebagai
Indian Ocean Dipole Mode (IOD) yang pertama kali ditemukan oleh Toshio Yamagata
tahun 1999.[7]
Kekeringan yang melanda
Indonesia selalu dihubungkan dengan gejala El Nino. Namun berdasarkan
penelitian Jamstec (Japan Agency for Marine Earth Science and Tecnology) yang
dimotori Prof. Yamagata terlihat ada fenomena kelautan lain yang dampaknya sama
yaitu Indian Ocean Dipole Mode (IOD) Positif di lautan Hindia. Sedangkan IOD
Negatif serupa dengan gejala La Nina di lautan Pasifik equator.
Tahun 1997-1998
Indonesia mengalami kekeringan yang dahsyat karena kemarau sangat panjang dari
bulan Juni hingga Februari tahun berikutnya yang mengakibatkan beberapa luasan
tanaman perkebunan di beberapa provinsi di Sumatera mati, sedangkan seharusnya
El Nino sudah melemah berdasarkan pengamatan. Hal tersebut menyadarkan ada
pengaruh lain dan perlunya penelitian lebih lanjut, terlihat bahwa ada
pennurunan suhu muka laut di Samudra Indonesia setelah El Nino meluruh. Lalu
terbukti gejala El Nino diikuti oleh gejala lain yang selanjutnya dikenal
sebagai IOD Positif.
Berdasarkan penelitian,
biasanya IOD dimulai pada bulan Mei atau Juni, mencapai puncak pada Oktober dan
berakhir sekitar November dan Desember Periode IOD Positif berulang setiap 4-5
tahun sekali sedangkan El Nino setiap 3-7 tahun (Erma, 2008). Akibatnya, jika
pada kondisi normal Indonesia masuk hujan sekitar Oktober dengan angin baratan
bertiup yang mengandung banyak uap air, akan mengalami perpanjangan musim
kemarau dengan arah angin berbalik pula dari arah timur yang kering.
IOD adalah penggabungan
model iklim atmosfer dan lautan yang berpusat di wilayah tropik lautan Hindia,
keadaan IOD berpengaruh kepada konveksi udara di Indonesia dan juga endapan
regionalnya. Pada saat IOD Positif, ditandai dengan pendimginan permukaan air
laut barat daya Sumatera sampai selatan Jawa yang cukup drastis dan sebaliknya pemanasan
di pantai Timur Afrika (Sea Surface Temperature Anomaly atau SSTA), menimbulkan
tekanan tinggi di Sumatera sampai Jawa yang mengakibatkan terjadi aliran massa
udara ke wilayah barat (Afrika) dengan tekanan yang lebih rendah sehingga massa
udara menumpuk dan memicu cuaca buruk.
Di dalam laut gejala
ini mendorong gelombang Kelvin sepanjang equator bergerak ke Timur berlawanan
arah angin yang menuju ke barat, pada akhirnya mengangkat thermocline (lapisan
air yang menjadi batas massa air laut panas dan dingin di bawahnya) di barat
daya Sumatera dan Selatan Jawa, lapisan air di bawah naik ke permukaan, air di
permukaan terdorong ke barat, suhu air laut di permukaan menjadi lebih dingin
atau sampai turun drastis. Dinginnya suhu muka laut mengurangi penguapan dan
pertumbuhan awan berkurang, dapat dikatakan zona konveksi (daerah pembentukan
awan-awan berpotensi hujan) bergeser ke arah barat (Afrika) sehingga kondisi
cerah atau sedikit awan di Sumatera dan Jawa, kebalikannya di wilayah Afrika.
Serupa
dengan El Nino sesuai dengan namanya yang berarti dua kutub di lautan Hindia,
IOD dipresentasiikan oleh perbedaan suhu permukaan laut (SST) lautan Hindia
bagian barat di pantai timur Afrika (wilayah 50º-70º BT dan 10ºLU-10ºLS) dengan
lautan Hindia bagian timur di perairan barat daya Sumatera dan selatan Jawa
(90º-110º BT dan 0º-10º LS) yang dijadikan sebagai dipole mode index (DMI),
juga diteliti dengan perbedaan tekanan udara antara Capetown (Afrika) dan
Padang (Indonesia) akibat interaksinya (MSJ and Yamagata, 2003). Hal inilah
yang disebut dengan dua kutub samudra hindia.
2.6 Kehidupan
Mahluk hidup atau Organisme di Samudera Hindia
a) Cumi-cumi Jenis Baru Ditemukan di Samudra
Hindia
Para ilmuwan menemukan
spesies baru cumi-cumi di Samudra Hindia. Penemuan itu dilaporkan International
Union for the Conservation Nature Senin kemarin (15/11/10). Species cumi itu
sendiri termasuk dalam famili chiroteuthid.[8]
Spesies yang ditemukan
memiliki ukuran panjang sekitar 70 cm serta memiliki organ yang mampu
memancarkan cahaya untuk menakuti mangsanya. Menurut laporan IUCN, spesies itu
ditemukan di bagian dasar laut yang terjal. Sejauh ini, telah ditemukan
sejumlah 70 spesies cumi-cumi dalam ekspedisi tersebut. Keseluruhan spesies
cumi-cumi itu mewakili 20 persen dari spesies cumi-cumi yang ada di dunia.
"Selama 10 hari
ini, para ilmuwan bekerja dengan mikroskop untuk mengidentifikasi berbagai
jenis ikan, cumi dan makhluk laut menarik lainnya," ungkap Alex Rogers,
ahli biologi kelautan dari Zoological society of London. Carl Gustaf Lundin,
Pemimpin IUCN Global Marine Programme mengatakan bahwa penemuan spesies baru
ini tidak hanya akan memuaskan para ilmuwan yang bekerja di lapangan. "Penelitian
ini juga berguna bagi pengelolaan ekosistem di Samudra Hindia serta ekosistem
laut dalam secara global."Penemuan spesies cumi-cumi itu merupakan bagian
dari ekspedisi penelitian menggunakan kapal riset yang tahun lalu mengarungi
Samudra Hindia untuk mengumpulkan sejumlah 7000 sampel makhluk hidup hingga
kedalaman 1200 meter
b) Makhluk Aneh dan
Misterius Ditemukan di Samudera Hindia
Ilmuwan Inggris
menemukan beragam hewan aneh di bagaian dalam Samudera Hindia. Seperti dikutip
IbTimes, para ilmuwan telah menjelajah dan mengambil sampel 'Lembah Naga' di
bagian barat daya Samudera Hindia, disaba mereka menemukan kepiting Yeti,
Ketimun Laut, dan Siput laut yang hidup di sekitar corong uap gunung api bawah
laut. Menurut Dr. Jon Copley, ahli biologi kelautan di University of
Southampton, yang menjadi pemimpin ekspedisi tersebut, hewan hewan di daerah
ini cukup unik.
"Kami
menemukan jenis baru Kepiting Yeti. Kepiting Yeti ini berbeda dengan jenis
lainnya di mana hanya ada dua di dunia," ujar Copley. Selain itu, tim ini
juga menemukan Ketimun Laut dan beberapa jenis baru siput laut lainnya. Corong
laut gunung api bawah laut ini kaya mineral, karena suhu di wilayah ini
tergolong panas, maka hewan-hewan di sekitarnya cukup tahan panas.
Ekspedisi ini bermulai
dari Cape Town, Afrika Selatan, sejak 7 November dan kembali pada 21 Desember.
Tim meneliti 'Lembah Naga' selama tiga hari dan berhasil mengambil ratusan
sampel 17 makhluk berbeda. "Sama seperti pada abad ke-19, saat para
ilmuwan ke pualu Galapagos. Di sana ilmuwan menemukan banyak hewan jenis baru.
Seperti itulah hal yang kami alami di lokasi penelitian," pungkas Copley.
2.7 Mitos
dan Legenda Samudra Hindia
·
Mitos laut selatan Jawa
Samudra Hindia menyimpan berbagai
misteri di dalamnya, salah satu nya mitos yang terdapat di selatan pulau jawa
Indonesia. mitos ini sudah sangat melekat pada masyarakat indonesia umumnya dan
masyarakat jawa pada khususnya.
Ratu Laut Selatan atau
Kanjeng Ratu Kidul adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan
masyarakat penghuni Pulau Jawa dan Bali. Adanya Kepercayaan akan penguasa
lautan di selatan Jawa (Samudera Hindia) dikenal terutama oleh suku Sunda dan
suku Jawa. Bahkan Orang Bali juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai
pantai selatan ini.
Pada dasarnya laut selatan jawa memiliki ombak yang bervariasi
tiap harinya, kadang kala besar kadang kecil, juga halus kadang kasar. Sedah
bukan rahasia lagi, Pantai-pantai laut selatan pulau jawa ini memiliki banyak
sekali mitos dikalangan warga sekitar pantai. Dari sekian banyak kisah, Salah
satu mitosnya adalah apabila ada orang yang terseret ombak dan akhirnya
meninggal.
Mengenakan pakaian renang warna tertentu kabarnya bahaya kalau
berenang di pantai selatan Jawa, bisa-bisa diambil anak buah penguasa gaib Laut
Selatan. Mitos ini telah berkembang sejak dulu, sehingga berakar kuat dalam
kepercayaan masyarakat.
Memang seringkali
laporan muncul banyak orang tenggelam atau terbawa arus yang tiba-tiba seperti
menarik ke lautan lepas. Pantai-pantai wisata seperti Pelabuhan Ratu dan
Parangtritis begitu akrab dengan kisah misterius semacam itu.
Sebenarnya ada jawaban
secara ilmiah yang bisa menjawab mengapa hal itu bisa terjadi. Para praktisi
ilmu kebumian mengamati pantai Parangtritis selama bertahun-tahun, dan akhirnya
inilah kemungkinan yang jadi penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di
Pantai Parangtritis.
Rip current, yakni
arus balik yang merupakan aliran air
gelombang datang yang membentur pantai dan kembali lagi ke laut. Arus itu bisa
menjadi amat kuat karena biasanya merupakan akumulasi dari pertemuan dua atau
lebih gelombang datang. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus
balik itu tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan.
Kepala Laboratorium Geospasial Parangtritis I Nyoman
Sukmantalya mengatakan, sampai sekarang informasi mengenai rip current amat
minim. Akibatnya, masyarakat masih sering mengaitkan peristiwa hilangnya korban
di pantai selatan DI Yogyakarta dengan hal-hal yang berbau mistis.
“Bisa dibayangkan
kekuatan seret arus balik beberapa kali lebih kuat dari terpaan ombak datang.
Wisatawan yang tidak waspada dapat dengan mudah hanyut,” demikian papar Nyoman.
Celakanya, arus balik
terjadi begitu cepat, bahkan dalam hitungan detik. Arus itu juga bukan hanya
berlangsung di satu tempat, melainkan berganti-ganti lokasi sesuai dengan arah
datangnya gelombang yang juga menyesuaikan dengan arah embusan angin dari laut
menuju darat.
Nyoman melanjutkan,
korban mudah terseret arus balik karena berada terlalu jauh dari bibir pantai.
Ketika korban diterjang arus balik, posisinya akan mudah labil karena kakinya
tidak memijak pantai dengan kuat. “Karena terseret tiba-tiba dan tidak bisa
berpegangan pada apa pun, korban menjadi mudah panik, dan tenggelam karena
kelelahan,” lanjutnya.
Sementara staf Ahli
Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada, Djati Mardianto, melanjutkan,
apabila korban tetap tenang saat terseret arus, besar kemungkinan baginya untuk
kembali ke permukaan. “Karena arus berputar di dasar laut sehingga materi di
bawah bisa naik lagi,” ujar Djati.
Setelah mengapung,
korban bisa berenang ke tepi laut, atau membiarkan diri terempas ke pantai oleh
gelombang datang lain. Setidak-tidaknya, korban memiliki kesempatan untuk
melambaikan tangan atau berteriak minta tolong.\
2.8 Pariwisata
di Bawah Samudra Hindia
Sebuah hotel di Maladewa menawarkan tamunya tempat menginap paling
romantis, sebuah suite kaca di dasar Samudra Hindia.[9]
Hotel Conrad telah mengonversi restoran bawah air mereka "Ithaa"
di resor Kepulauan Rangali Maladewa menjadi suite bulan madu di bawah gelombang
laut. Akuarium berkubah terbalik itu biasanya berisi selusin pengunjung
restoran dan menyuguhkan pemandangan mengamumkan tentang kehidupan bawah laut
yang eksotis termasuk ikan kakaktua (parrot fish) dan kakap bergaris biru.
Namun, untuk merayakan ulang tahun kelima hotel itu, sebagai dilansir
Telegraph, kemarin, pengelola telah mengubah ruangan tersebut demi
mengakomodasi tempat tidur ganda. Maka, tempat itu lalu menjadi salah satu
suite pengantin yang paling memanjakan di pasar. Para tamu juga dijamu dengan
sampanye gratis di pagi hari.
Meski hotel itu tidak mengiklan tarif kamar tersebut, pengalaman yang
tersajikan tidak mungkin murah. Semalam menginap di resor di atas air, sebuah
King Deluxe Water Villa, tarifnya 1.156 pound.
Ruang itu dibangun lima
meter di bawah permukaan Samudera Hindia.Menikmati eksotika alam bawah laut tak
hanya bisa dilakukan dengan diving atau snorkling. Menyewa sebuah
kamar hotel di bawah laut bisa menjadi alternatif bagi mereka yang memiliki
gaya hidup kelas platinum.
Seperti apa yang
ditawarkan sebuah resort mewah ‘Conrad Maldives Rangali Island’ akhir pekan
lalu. Resort yang berlokasi di Kepulauan Maldives itu menyulap restoran bawah
laut milik mereka menjadi sebuah kamar esklusif layaknya ruang hotel bintang
lima.
Ruang yang dibangun lima
meter di bawah permukaan Samudera Hindia itu memiliki desain dinding dan atap
menyatu membentuk lengkungan 180 derajat. Sang arsitek sengaja menggunakan
bahan tembus pandang sehingga pengunjung bisa menikmati eksotika ikan-ikan yang
menari di sekeliling batu karang dari ruang seluas 9×5 meter itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada
materi kali ini yang membahas mengenai Samudra Hindia dapat kita pahami
bahwasanya banyak sekali keunikan keunikan yang terdapat di samudra Hindia,
selain keunikan terdapat pula kisah atau legenda di samudra tersebut. Selain
fungsi utama samudra hindia sebagai penghubung antara benua Afrika Asia juga
Australia samudra hindia juga memiliki peranan penting sebagai penyedia air
hujan bagi gejala alam angin muson untuk wilayah Asia dan Australia.
Samudra
hindia juga merupakan samudra yang pertama ramai di kunjungi oleh pada pelaut
dunia, kerena airnya yang tenang dan jarang terjadinya badai, serta angin dan
arus yang mendukung untuk berlayar mengarungi samudra hindia. Hal ini
menyebabkan banyak nya pelaut yang berlayar di samudra hindia untuk mengungkap
keanekaragaman yang ada di dasar samudra, baik itu hewan-hewan yang unik dan
sumber daya alam yang mempunyai nilai tinggi seperti minyak bumi magnesium dan
sejenisnya.
3.2 Saran
Setelah sedikit banyak
mengetahui mengenai samudra hindia maka sebaiknya kita sebagai mahasiswa pada
prodi geografi khususnya untuk terus mencintai lingkungan baik yang bersifat
local maupun global, karena kita telah mengetahui dampak ataupun potensi yang
terkandung di dasar samudra. Oleh karena itu sebaiknya kita harus banyak
membaca literature mengenai geografi samudra dan hindia, karena hal yang kami
paparkan dalam makalah ini masih sangat kurang untuk mengetahui segalanya
tentang samudra hindia, karena ilmu dapat diperoleh dimana saja dan dengan cara
berbagai macam. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari bab ini dan
menjadikan pedoman untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam kehidupan
sosial dan dalam kehidupan sehari-hari
DAFTAR
PUSTAKA
Ensiklopedia Geografi (geografi
Australia oseania), Jakarta: PT. Intermasa. 1990
Ensiklopedia Geografi (dunia benua
dan samudra), Jakarta: PT.Lentera abadi. 2006
Rais. El heppy, dan Fauzi M arif. Ratu
Kidul, Yokyakarta: Yayasan bentang budaya. 2000
http:// Ada Dua Kutub
di Samudera Hindia. Berita Iptek (13
Februari 2008).
http:// Arus Laut.
Erhi Bagus's blog.htm di akses 29-03-2013
http:// GEOGRAFI Arus Laut.blogger /13/Maret/2012/.htm
http://Learning By Doing FENOMENA DI SAMUDRA HINDIA BERPOTENSI BESAR
MEMPENGARUHI INDUSTRI PERTANIAN PADA SEBAGIAN WILAYAH BARAT INDONESIA. Imbuhyuwono.htm
http://Makhluk
Aneh dan Misterius Ditemukan di Samudera Hindia hantu blau.htm
diakses 29-03-2013
http://www.ciputranews.com/unik/kamar-di-bawah-samudera-hindia.
Diakses 4-april-2013
[1]
Ensiklopedia
Geografi (dunia benua dan samudra), Jakarta: PT.Lentera abadi. 2006
[2]
Ensiklopedia
Geografi (geografi Australia oseania), Jakarta: PT. Intermasa. 1990
[3]
Ensiklopedia
Geografi (geografi Australia oseania), Jakarta: PT. Intermasa. 1990
[4]
http://
Ada Dua Kutub di Samudera Hindia. Berita Iptek (13 Februari 2008). Diakses 29-maret-2013
[5]
Ensiklopedia
Geografi (geografi Australia oseania), Jakarta: PT. Intermasa. 1990
[6]
Ensiklopedia
Geografi (geografi Australia oseania), Jakarta: PT. Intermasa. 1990
[7] Di akses dari http:// Learning
By Doing FENOMENA DISAMUDRA HINDIA BERPOTENSI BESAR MEMPENGARUHI INDUSTRI
PERTANIAN PADA SEBAGIAN WILAYAH BARAT INDONESIA. Imbuhyuwono.htm
29 maret 2013
[8]
http://Makhluk
Aneh dan Misterius Ditemukan di Samudera Hindi. Diakses 29-maret-2013
No comments:
Post a Comment